Gencarkan Transformasi Dikti, Mendikbud Luncurkan Selancar PAK, Dasbor IKU, dan Command Center

Jakarta, 5 Maret 2021 – Menteri Pendidikan dan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim secara resmi meluncurkan Sistem Pelacakan Secara Mandiri Penilaian Angka Kredit (Selancar PAK) Dosen, Dasbor Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri (IKU PTN), serta Command Center Pendidikan Tinggi pada Jumat (5/3). Peluncuran tiga sistem ini bertujuan untuk terus mendorong transformasi pendidikan tinggi lewat Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang dijalankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

Dalam sambutannya secara virtual, Mendikbud memastikan bahwa Kemendikbud selalu berusaha mencapai peningkatan kualitas mahasiswa, dosen, institusi, dan sistem pendidikan tinggi lewat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, termasuk dengan meningkatkan layanan pendidikan tinggi, terutama dalam aspek transparansi dan akuntabilitas informasi.

“Semoga dengan dirancang dan diluncurkannya ketiga aplikasi ini, Ibu dan Bapak Dosen sekalian bisa terus termotivasi mengembangkan kualitas diri, peserta didik, dan institusi untuk sistem pendidikan tinggi Indonesia yang berkualitas dan tanggap perkembangan zaman. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmani’rahim, saya luncurkan apliasi Selancar PAK, Dasbor IKU, dan Command Center secara resmi,” disampaikan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.

*Selancar PAK, Mempermudah Dosen Kelola Angka Kredit*

Selancar PAK adalah sistem digital untuk mempermudah para pengguna layanan Penilaian Angka Kredit (PAK) untuk Jabatan Lektor Kepala dan Profesor, mengetahui proses perjalanan usulannya dari mulai pengajuan sampai dengan Proses Penetapan PAK.

“Kami telah mendengar keluhan bapak dan ibu dosen yang mengalami kesulitan mendapatkan informasi proses pengusulan kenaikan pangkat atau jabatan akademik. Maka, Kemendikbud melalui Ditjen Dikti meluncurkan aplikasi penelusuran proses pengajuan usulan kenaikan pangkat dosen, yakni Sistem Pelacakan Mandiri Penilaian Angka Kredit (Selancar PAK),” ujar Mendikbud.

“Aplikasi ini dapat diunduh dan digunakan pada ponsel, sehingga memudahkan dosen mengetahui proses dan status usulan dan mendapatkan informasi melalui notifikasi email dan WhatsApp secara real time dan transparan,” tambah Nadiem.

Rektor Universitas Papua Meky Sagrim yang menyambut baik hadirnya aplikasi Selancar PAK bagi para dosen dan tenaga fungsional pendidikan tinggi. Senada dengan itu, Iskandar, selaku perwakilan Universitas Kutai Kartanegara, Tenggarong, menyampaikan, “Selancar PAK aman, praktis, dan sangat mudah digunakan. Saya menghemat waktu mengurus status PAK akademik. Semoga Dikti sukses,” harap Iskandar.

Baca Juga :  Plt. Dirjen Dikti: Membangun Pembelajaran Lewat Teknologi untuk Kemajuan Pendidikan

Baderiah, Dosen dari Institut Agama Islam Negeri Palopo pun berpendapat serupa. “Tracking PAK mantap, lebih memudahkan, dari rumah kita dapat melacak progress PAK. Dengan aplikasi tracking PAK, dosen lebih termotivasi untuk berkarir,” ujar Baderiah.

Suharmono, Dosen Universitas Diponegoro menyampaikan pendapat yang sama. “Tracking PAK keren banget, kita bisa melacak pengusulan jabatan fungsional kita dari mana saja, kapan saja dengan akurat,” ungkapnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sakarinto yang hadir dalam peresmian mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran Selancar PAK, Dasbor IKU, dan Command Center. “Selancar PAK adalah terobosan sangat baik untuk meningkatkan pelayanan PAK. Nantinya, ini membantu dosen-dosen di Indonesia, khususnya juga di pendidikan tinggi vokasi, untuk menelusuri status dan proses usulan kenaikan pangkatnya. Ini merupakan harapan baik bagi para dosen untuk meningkatkan kapasitas dan pangkatnya,” ujar Wikan.

Tutorial penggunaan Selancar PAK, dapat ditemukan di https://pak.kemdikbud.go.id/portal.

*Dasbor IKU Dorong Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi*

Sebelumnya, melalui Merdeka Belajar episode enam, Mendikbud telah meluncurkan Delapan Indikator Kinerja Utama (8 IKU) yang meliputi: 1) Lulusan mendapat pekerjaan yang layak, 2) Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, 3) Dosen berkegiatan di luar kampus, 4) Praktisi mengajar di dalam kampus, 5) Hasil kerja dosen digunakan masyarakat/ mendapat rekognisi/ pengakuan internasional, 6) program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, 7) Kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta 8) program studi berstandar internasional. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Mendikbud Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Pendidikan Tinggi.

“Dasbor IKU PTN berguna untuk membantu perguruan tinggi mengawasi capaian IKU yang dihitung berdasarkan poin pencapaian target dan pertumbuhan capaian, serta pengurangan poin jika ada temuan audit. Capaian Nilai IKU digunakan sebagai dasar memberi insentif BOPTN,” terang Mendikbud.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dkti), Nizam menambahkan, “Dengan Dasbor IKU, PTN bisa menilai kinerja instansi yang mereka pimpin dan merencanakan kinerja ke depan, sehingga mulai dari prosesnya sudah bisa dikelola, agar mencapai hasil sesuai target.”

Baca Juga :  Pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan G20: Mendorong Implementasi Kampus Merdeka di Kancah Dunia

“Harapannya, dengan Dasbor IKU, pengawasan Delapan IKU bisa berjalan sesuai rencana, dikelola dengan baik, dan kalaupun muncul hambatan, bisa diminimalisir,” lanjut Nizam.

*Command Center Mendukung Pendidikan Tinggi Semakin Transparan dan Akuntabel*

Aplikasi ketiga yang diluncurkan adalah Command Center, suatu layanan data pendidikan tinggi terpadu yang berfungsi membantu memantau keseluruhan aktivitas dan program pendidikan tinggi lewat berbagai aplikasi data. Aplikasi ini berfungsi mendukung koordinasi, monitoring, evaluasi, serta pengambilan kebijakan dan diseminasi tridarma perguruan tinggi. Selain itu, fasilitas ini juga berperan sebagai wadah berbagai pemangku kepentingan untuk berkoordinasi dan berbagi informasi seputar program dan kebijakan di bidang pendidikan tinggi, seperti Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Kedaireka hingga bantuan pemerintah seperti Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan bantuan kota.

Melalui Command Center, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), kementerian atau lembaga lain dapat mengakses informasi terkait pengembangan dunia pendidikan tinggi. Lokasi Command Center bertempat di Gedung D Lantai 10, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta.

Nizam menjelaskan bahwa data Command Center berasal dari PDDikti. “Kami harap, Command Center bisa berfungsi memantau perkembangan, mengelola, dan mengawasi pendidikan tinggi secara real-time,” ungkap Dirjen Nizam.

“Kita bisa memantau berbagai dinamika di perguruan tinggi kita secara real time/online. Misalnya, jumlah dosen kita hari ini ada 312.890 dosen, beserta sebarannya di berbagai prodi dan perguruan tinggi,” ditambahkan Nizam.

Command Center, jelas Nizam, juga memantau berbagai program Kampus Merdeka yang tengah berjalan. “Seperti Program Bangkit, yang saat ini sedang diikuti oleh 3.216 peserta. Di sini, kita juga bisa melihat informasi sebaran dan perguruan tinggi mereka. Contoh lain, ada 8.483.213 mahasiswa kita, dari Sabang sampai Merauke, beserta informasi distribusi prodi dan asal mereka,” jelas Nizam.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 4.00 out of 5)
Loading...
6559 Views