Sinergitas Media dalam Membangun Ekosistem Reka Cipta

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menggandeng CNN Indonesia untuk berkolaborasi membangun sinergi antara media dan perguruan tinggi dalam menciptakan ekosistem reka cipta di Indonesia.

Hal tersebut tergambarkan pada kegiatan Diskusi Sinergi Media dan Pengembangan Reka Cipta di Indonesia antara Dirjen Dikti dan Board of Diretor CNN Indonesia di ruang command center, Gedung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (03/03).

Dirjen Dikti, Nizam, mengatakan bahwa dulu bangsa Korea Selatan merupakan bangsa yang perekonomiannya rendah, namun dengan tekad yang kuat, negara tersebut dapat tumbuh, berkembang, dan maju melebihi Indonesia, menghasilkan produk – produk industri, dari mulai otomotif, elektronik, dan lain sebagainya yang dapat bersaing secara global. “Bangsa Korea itu merupakan bangsa yang tingkat ekonominya rendah, tidak punya sumber daya alami, tidak punya kesuburan tanah, tapi mereka hanya punya satu, yaitu anak – anak Korea. Itu kunci yang digunakan langsung di Korea Selatan, dan termasuk dari semua itu adalah media”, kata Nizam.

Media memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan sebuah informasi kepada masyarakat, serta berperan dalam membentuk pemikiran dan karakter masyarakat.

Saat ini pembangunan ekonomi akan tergantung pada inovasi dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu negara, termasuk di Indonesia. Nizam mengatakan, apabila dilihat dari kacamata pesimis, saat ini Indonesia masih mengimpor produk – produk pertanian, mengimpor sebesar 90 % bahan baku untuk kebutuhan industri dan sebesar 95 % untuk alat – alat kesehatan.

Namun disamping itu, informasi – informasi yang bersifat optimisme pun terus bermunculan, Nizam mengatakan selama pandemi kampus – kampus pun tetap aktif dan terus berinovasi menghasilkan berbagai produk yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Baca Juga :  CTSS IPB University Hadirkan Dirjen Budaya bahas Sains Keberlanjutan dari Pengetahuan Lokal

“Di tengah pandemi kampus – kampus tetap berjalan dan melahirkan inovasi –inovasi yang tidak terpikirkan sebelumnya, mulai dari ventilator, alat alat rapid tes yang berasal dari perguruan tinggi yang berakselerasi, GeNose, dan lainnya ”, ungkap Nizam.

Nizam mengatakan Indonesia berada di 5 besar dunia negara dengan jumlah start up terbanyak di dunia, mengalahkan Jerman, Perancis, Brazil, dan beberapa negara di Asia. “Kreativitas yang dimiliki oleh milenial bangsa sangat luar biasa ditambah dengan penguasaan teknologi, dan kearifan lokal yang dimiliki, sehingga lompatan lompatan kedepan dapat kita lakukan “, lanjutnya.

Kampus Merdeka merupakan kebijakan yang telah dibuat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka memberikan ruang kepada mahasiswa untuk mengasah keahlian dan talenta setiap mahasiswa sehingga dapat berkontribusi untuk pembangunan ekonomi negara. Dalam kebijakan tersebut mahasiswa dapat balajar di luar kampus, yaitu selama 1 semester di luar program studinya dan 2 semester di luar kampus. “Mahasiswa yang tertarik dengan media dapat melakukan magang selama dua semester di CNN, sehingga dapat belajar mengenai komunikasi di media”, kata Nizam.

Pada kegiatan diskusi tersebut hadir pula Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardhani, Board of Director CNN Indonesia, Desi Anwar beserta tim CNN Indonesia, dan Tim Akselerasi Reka Cipta Ditjen Dikti, serta tim Humas Ditjen Dikti.

Sumber daya manusia menjadi aspek penting dalam membangun perekonomian dengan menciptakan kedaulatan negara. Kemampuan baik itu hard skill maupun soft skill menjadi dua hal yang wajib untuk dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. Desi mengatakan pendidikan harus difokuskan pada keahlian, keterampilan, dan ilmu pengetahuan.

Baca Juga :  LLDikti XI Siap Dorong Pemerataan MBKM Mandiri di Kalimantan

“Teknologi menjadi kunci untuk setiap permasalahan di dunia”, kata Desi. Hal ini pun selaras dengan apa yang telah di sampaikan oleh Dirjen Dikti, bahwa teknologi inovasi akan membawa lompatan – lompatan menjadikan negara Indonesia semakin maju.

Saat ini teknologi digital pun sudah semakin maju, sehingga informasi mengenai inspirasi tidak akan hilang begitu saja, akan tetapi dapat tersimpan dan dapat di akses berulang – ulang kali. Hal ini memberikan kesempatan untuk dapat menyosialisasikan ekosistem reka cipta, serta inspirasi inovator perguruan tinggi untuk negeri. Desi mengatakan, banyak sekali kesempatan – kesempatan yang dapat di gunakan untuk menyampaikan informasi, sosialisasi, dan cerita – cerita. Desi menambahkan bahwa CNN Indonesia akan memiliki akses digital sehingga akan lebih masif untuk dapat memberikan informasi inspiratif kepada masyarakat.

“Kesempatan untuk berkolaborasi itu banyak sekali, saya harap CNN Indonesia dapat menjadi partner informasi Ditjen Dikti karena memiliki semangat yang sama, yaitu pada teknologi dan inovasi”, ungkap Desi.

Nizam mengatakan dalam kolaborasi harus terjadi keberlanjutan, hal tersebut dapat dilakukan dengan membangun kesamaan visi, menguntungkan bagi kedua belah pihak, saling inisiatif tidak pasif, fokus pada hasil yang cepat terwujud, dan terakhir saling percaya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/AK)

Humas dan Tim Akselerasi Reka Cipta Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz