close

Refleksi Sumpah Pemuda Melalui Program Kampus Merdeka

Jakarta (29/10/2021) – Jangan pernah berhenti keluar dari zona nyaman, berani mengambil risiko, berani melakukan hal-hal yang mungkin berbeda dari sebelumnya. Menjadi pembelajar sepanjang hayat akan menjadi kriteria utama kesuksesan anak-anak muda di dunia yang baru ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 di kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada (28/10/2021).

Sumpah Pemuda menjadi salah satu momen penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda ini, diharapkan pemuda Indonesia dapat berkontribusi nyata untuk meningkatkan daya saing bangsa serta meningkatkan kualitas SDM Indonesia di masa depan.

Melalui Kampus Merdeka, hal ini menjadi salah satu cara agar cita-cita tersebut dapat terlaksana. Praktik-praktik baik yang dilakukan oleh peserta menjadi salah satu bukti bagaimana melalui Kampus Merdeka, kemampuan pemuda Indonesia dapat meningkat, baik itu hard skill maupun soft skill.

“Kampus Mengajar 2 telah menerjunkan sebanyak 22.000 mahasiswa untuk mengabdi di berbagai SD dan SMP di seluruh Indonesia. Ini menjadi bukti nyata bahwa semangat pemuda Indonesia dalam memajukan bangsa dapat terlaksana dengan cara apapun”, ungkap Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek Aris Junaidi.

Pada program ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat melalui bidang pendidikan terutama di jenjang SD dan SMP dengan berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi agar SDM Indonesia menjadi unggul di masa mendatang.

Baca Juga :  Menuju Wilayah Birokrasi Bersih, ITS Canangkan Pembangunan ZI di Semua Fakultas

Dalam momen Hari Sumpah Pemuda, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka mengadakan agenda “Ngopi Sore Bareng Kampus Merdeka Edisi 4” dengan refleksi Sumpah Pemuda dari sisi program Kampus Mengajar pada (29/10/2021) melalui media live instagram.

“Hal menarik yang dirasakan dilapangan ialah, salah satunya kami belajar dengan membantu pengajaran untuk siswa dengan latar belakang berbeda”, ucap Ni Kadek Putri Adnyaningsih salah satu Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 2.

Para mahasiswa ini telah menjalani kegiatan Kampus Mengajar 2 selama kurang lebih 3 bulan. Selain mengajar para siswa, banyak aktivitas positif lain yang dilakukan oleh para peserta seperti membantu para guru di sekolah dalam hal berinovasi dan berkolaborasi dalam pemberian metode pembelajaran, pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran dan lain sebagainya.

“Antusias para siswa sangat luar biasa, terbukti dengan cara kami membuat ruang belajar yang menarik perhatian siswa yang tentunya disisipkan dengan belajar literasi numerasi sambil bermain”, tambah Putri.

Praktik-praktik baik harus disebarluaskan agar masyarakat Indonesia dapat melihat bagaimana refleksi Sumpah Pemuda dapat terlaksana pada program Kampus Mengajar 2 ini.

“Kami telah membuat satu program yang kami namai “Sharing Knowledge”. Program ini terinspirasi dari siswa yang memberikan hadiah kepada Kami dengan alasan untuk penyemangat untuk tetap semangat mengajarkan para siswa dengan penuh kasih sayang”, ungkap Putri.

Baca Juga :  Garin Nugroho Mengajar Mahasiswa Tata Kelola Seni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

Selaras yang disampaikan Putri, salah satu DPL Kampus Mengajar Angkatan 2 Grendi Hendrastomo menyampaikan, “Ini sebuah peluang menarik, kami dari DPL ada energi yang disalurkan sambil belajar dengan anak-anak muda yang banyak berinovasi”.

Menurut Grendi, teman-teman mahasiswa bisa berkontribusi memajukan pendidikan di negara ini dengan terjun langsung di lapangan dengan menyelami lingkungan, budaya, dan tentunya berbagi ilmu dengan guru, siswa, dan masyakarat sekitar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi berharap di Kampus Mengajar Angkatan 3 mahasiswa lebih banyak berpartisipasi aktif dengan nantinya wilayah yang bisa dipilih oleh setiap masing-masing mahasiswa.

Kampus Merdeka merupakan salah satu ruang yang bermanfaat bagi lingkungan. Menjadi seorang pemuda harus kokoh mengalami perubahan zaman dan berdampak bagi bangsa. Selain itu, pemuda itu ialah sentral dengan memegang harapan bangsa. Dengan semangat para pemuda, Kampus Merdeka akan berjalan baik dan Indonesia semakin jaya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/AK)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti