close

Ditjen Diktiristek Permudah Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri secara Daring

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada publik khususnya kepada lulusan perguruan tinggi luar negeri melalui layanan penyetaraan ijazah luar negeri yang kini dapat dilakukan sepenuhnya secara daring. Pemberian layanan ini bertujuan untuk memberikan pengakuan atas kualifikasi ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi di luar negeri dengen kualifikasi ijazah pendidikan tinggi di Indonesia dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Selain itu, layanan ini juga menyetarakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dari perguruan tinggi di luar negeri sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Melalui pelaksanaan webinar internasional dengan topik ‘Sukses dalam Penyetaraan Ijazah Luar Negeri’, Ditjen Diktiristek bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) United Kingdom (UK) dan Nottingham menyosialisasikan layanan ini kepada mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di luar negeri. Dengan menghadirkan pembicara dari Ditjen Diktiristek, informasi terkait kebijakan dan proses penyetaraan ijazah luar negeri dapat diterima secara lebih jelas oleh para mahasiswa dan lulusan dari perguruan tinggi luar negeri.

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menyampaikan bahwa kegiatan menempuh pendidikan di luar negeri adalah salah satu kesempatan berharga yang harus dimaksimalkan, terutama bagi mahasiswa yang mendapat beasiswa baik melalui LPDP maupun skema beasiswa dr instansi lainnya, dimana sumber pendanaan tersebut berasal dari uang rakyat yang tidak boleh disia-siakan. Oleh karena itu, Nizam berpesan agar para mahasiswa dapat bekerja keras dan berprestasi agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara.

“Cara untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di Indonesia dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya mahasiswa dapat kembali ke tanah air tidak hanya membawa ijazah melainkan juga pengalaman yang dapat dibagikan atau diceritakan kepada rekan, pihak sekolah bahkan perguruan tinggi di Indonesia terutama mengenai perkembangan teknologi dan keadaan terkini di Britania Raya, sehingga diharapkan dapat memperluas relasi antar perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi Britania Raya baik melalui penelitian antardosen maupun bentuk kolaborasi lainnya,” ucap Nizam dalam webinar yang diadakan Senin (27/9).

Nizam juga berharap agar mahasiswa Indonesia di luar negeri, selain menjadi pelajar, juga dapat menjadi duta bangsa yang memberikan kontribusi bagi negara. Seperti dengan menceritakan potensi, keunikan, keberagaman budaya, keindahan pariwisata, dan kekayaan cita rasa makanan di Indonesia sehingga dapat menarik minat masyarakat UK untuk datang tidak hanya ke Singapura atau ke Malaysia, melainkan juga ke Indonesia.

Baca Juga :  Tim Mahasiswa ITS Rancang Pengolahan Limbah Domestik tanpa Emisi

“Ketika nanti mahasiswa kembali ke tanah air dengan membawa ijazah, kami pihak Dikti dengan sikap SIGAP melayani, dengan berbagai sistem layanan yang sudah berbasis online akan berusaha mempercepat segala proses agar lebih efisien dan transparan,” tegas Nizam.

Pada kesempatan ini, Nizam juga membagikan informasi mengenai berbagai transformasi yang sedang berjalan di Indonesia khususnya di dunia pendidikan melalui program Kampus Merdeka. Adapun program ini dianggap lebih dulu dijalankan dibandingkan di negara-negara lain yang baru diterapkan di beberapa perguruan tinggi papan atas saja, seperti Harvard dan Stanford. Dalam program ini mahasiswa diberikan waktu sampai 3 semester untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman di luar bidangnya dengan learning output yang lebih kompetitif dan adaptif terhadap revolusi industri 4.0.

Nizam menyebutkan saat ini terdapat sekitar 80 ribu mahasiswa yang sedang mengikuti berbagai program Kampus Merdeka yang diselenggarakan secara nasional dan sekitar ratusan ribu mahasiswa yang sedang mengikuti program magang Kampus Merdeka yang juga diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi. Program Magang Merdeka tersebut tidak hanya berkolaborasi dengan sesama perguruan tinggi tetapi juga dengan berbagai perusahan dan organisasi internasional, seperti Huawei dan PBB untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat melakukan pembelajaran intensif demi penguatan kompetensi baik hard skills maupun soft skills.

“Termasuk juga pertukaran mahasiswa internasional di semester ini sudah terhitung sebanyak 1.000 mahasiswa berhasil melakukan pertukaran di 71 perguruan tinggi di seluruh dunia, terutama di Eropa, US, Jepang, Australia, dan lain sebagainya,” tambah Nizam.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani juga turut menyampaikan melalui motto SIGAP Melayani yang merupakan singkatan dari Senyum semangat, Integritas, Gotong Royong, Amanah, dan Profesional, Ditjen Dikti melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan telah menyiapkan pelayanan untuk penyetaraan ijazah luar negeri secara online yang sejauh ini sudah menyentuh angka 200-500 ijazah yang sedang diproses penyetaraannya setiap bulan.

“Kami memastikan para mahasiswa dapat dengan mudah mengakses dan mendaftarkan pengajuan penyetaraan ijazah melalui aplikasi yang sudah dibuat. Kami Ditjen Dikti ingin membuktikan bahwa kami SIGAP dalam melayani,” tegas Paris.

Paris pun berharap melalui webinar internasional ini, mahasiswa di luar negeri dapat lebih familiar dengan sistem yang dibangun oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk proses penyetaraan ijazah luar negeri.

Baca Juga :  Akademisi UI Adakan Pelatihan Rekayasa Perilaku Untuk Ubah Kebiasaan Buang Sampah di Ciliwung

Selain itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Aris Junaidi menjelaskan mengenai tujuan dari proses penyetaraan ijazah luar negeri ini sebagai bentuk pengakuan atas kualifikasi ijazah yang diperoleh oleh perguruan tinggi luar negeri dengan ijazah pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam prosesnya selain penyetaraan ijazah, juga akan dilakukan konversi nilai IPK yang merupakan penyetaraan hasil akhir belajar dari perguruan tinggi di luar negeri sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi di Indonesia. Aris pun mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan transformasi layanan penyetaraan ijazah luar negeri, dimana sebelumnya keseluruhan proses penyetaraan ijazah dilakukan secara hybrid, kini dapat dilakukan dan dipantau sepenuhnya secara daring.

“Sebelumnya, SK penyetaraan ijazah luar negeri ditandatangani secara manual, hasil konversi nilai IPK juga terpisah dengan SK penyetaraan ijazah luar negeri, dan pengambilan SK penyetaraan ijazah dilakukan tatap muka. Namun saat ini, SK penyetaraan ijazah ditandatangani secara elektronik, hasil konversi nilai IPK menyatu dengan SK penyetaraan ijazah luar negeri, dan SK penyetaraan tersebut dapat dikirim langsung ke email pengusul,” jelas Aris.

Satria Akbar Saputra selaku Subkoordinator Layanan Ijazah Luar Negeri Ditjen Diktiristek menambahkan mengenai teknis pengajuan penyetaraan ijazah luar negeri. Adapun alur pengajuan penyetaraan ijazah luar negeri terdiri dari 6 tahapan di antaranya 1). Pengusul membuat akun di laman ijazahln.kemendikbud.co.id kemudian mendaftar dengan mengisi sejumlah formulir; 2). Proses konversi IPK dan melengkapi dokumen yang harus dilampirkan; 3). Proses verifikasi oleh operator tim Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan terkait dokumen yang telah diunggah; 4). Tahap penilaian terhadap substansi oleh tim; 5).Penandatanganan SK oleh direktur dengan fitur e-sign; 6). SK akan dikirim ke email masing-masing pengunggah.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Nottingham, Yohan Rubiyantoro mengatakan bahwa webinar ini diselenggarakan pada momentum yang sangat tepat yaitu di penghujung bulan September dimana para mahasiswa Indonesia di luar negeri pada tahun ajaran 2020/2021 akan segera menyudahi perkuliahan mereka dan akan segera kembali ke Indonesia. Tidak hanya mahasiswa dari Inggris saja, Yohan menyebut mahasiswa dari beberapa negara lain juga akan selesai di akhir September ini.

“Tentunya, para mahasiswa ini akan sangat membutuhkan penyetaraan ijazah dari Ditjen Diktiristek,” katanya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti