Kampus Merdeka Ajak Mahasiswa Bangun Industri B2B E-Commerce Indonesia

Jakarta – Bhinneka.com menggelar webinar bertajuk “Menantang Mahasiswa Terbaik Bangun Industri B2B E-Commerce Indonesia”, Rabu (21/7). Dalam webinar ini, Bhinneka.com sebagai mitra Kampus Merdeka menjembatani para mahasiswa yang ingin mempelajari dunia industri dan tantangan industri hari ini dan di masa yang akan datang.

Pada acara tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam menyampaikan ekonomi dan kemajuan bangsa ke depannya akan sangat bergantung pada transformasi kita ke dunia digital. Oleh karena itu, Kemendikbudristek mendorong perguruan tinggi untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri, potensi serta bakat sesuai dengan passion-nya melalui program Kampus Merdeka.

“Saya mengapresiasi teman-teman Bhinneka.com untuk turut berpartisipasi memberikan ruang kesempatan bagi adik-adik mahasiswa untuk menggali pengalaman, mendapatkan kompetensi baik hard skill maupun soft skill yang relevan dengan dunia kerja nanti,” ungkapnya.

Dalam program Kampus Merdeka, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman pembelajaran melalui 9 kegiatan yang dapat dilakukan di luar kampus. Adapun kegiatan tersebut seperti pertukaran pelajar, magang, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan kewirausahaan, asisten pengajar, KKN, proyek mandiri, dan bela negara.

“Semua terbuka bagi adik-adik mahasiswa untuk diikuti dan program ini diakui sebagai SKS sebagai bagian membentuk kompetensi,” ujarnya.

Sementara itu, Fihri Andika Amin selaku VP People Experience & General Support Bhinneka.com menyampaikan bahwa Bhinneka.com telah menyiapkan satu proyek yang nantinya akan dijalankan oleh para mahasiswa selama magang. Melalui proyek ini, mahasiswa dapat merasakan bagaimana bekerja di industri, dan juga merasakan environment di industri.

Baca Juga :  Plt.Dirjen Dikti: Kurikulum Bukan Sekadar Kumpulan Mata Kuliah, Tapi Keseluruhan Proses dan Pengalaman

“Kita juga tidak ingin mahasiswa yang magang hanya melakukan hal-hal sederhana seperti fotokopi atau membuat kopi,” tuturnya.

Bhinneka.com sangat terbuka bagi lulusan baru (fresh graduate) atau mahasiswa. Ada tiga komponen utama dalam merekrut fresh graduate yaitu aktif berorganisasi, personal branding yang baik, dan pengalaman internship.

“Karena, secara tidak langsung organisasi itu mirip seperti perusahaan, ada layering-nya seperti ketua kalau di perusahaan itu berarti direktur utama. Secara tidak langsung organisasi mirip seperti perusahaan. Nah, ketika seseorang aktif beroganisasi ia sudah terbiasa dengan layering baik dari sisi yang memimpin atau jadi anggota,” terangnya.

Terdapat empat program magang yang telah dibuat oleh Bhinneka.com. Pertama, Performance Management System yakni satu aplikasi yang akan memantau performa karyawan secara regular. Kedua, Affilliate Apps sebuah aplikasi yang nantinya akan digunakan oleh UMKM yang tergabung dalam platform Bhinneka. Ketiga, Kampus Marketplace merupakan platform bisnis untuk mahasiswa yang ingin berjualan. Terakhir, Channel Management adalah mobile platform untuk membantu sales memantau progress kerjanya darimana saja dalam satu aplikasi.

Baca Juga :  Tingkatkan Integritas dan Kualitas Layanan Publik, Direktorat Kelembagaan Ditjen Diktiristek Lakukan Pencanangan Zona Integritas

Nantinya, dalam melakukan kegiatan magang di Bhinneka akan ada sesi review performa dan coaching perorangan bersama mentor, sesi sharing antarsesama mahasiswa magang, sesi konsultasi tentang karier, jenis pekerjaan yang diinginkan ke depannya, dan yang terakhir award bagi top perform mahasiswa magang.

“Kita tidak mau membuat mahasiswa magang di Bhinneka itu melakukan hal yang sederhana. Kita mau magang yang dilakukan dapat membuat impact baik bagi perusahaan atau mahasiswa itu sendiri,” imbuh Fihri.

Di sisi lain, terkait dengan tantangan di dunia industri, Akademisi dan Peneliti Universitas Indonesia sekaligus Kabid Riset dan Pengembangan IDEA Sofian Lusa menjelaskan mengenai tiga hal penting terkait bisnis dan teknologi di masa pandemi ini. Menurutnya, kita harus realistis dan percaya diri dengan teknologi. Sebab, dari seluruh aspek kehidupan kita bergantung pada teknologi. Terlebih, di
tahun 2030 Indonesia diyakini akan mendominasi pertumbuhan ekonomi di dunia dan digital ekonomi menjadi backbone nya.

“Jadi, faktanya adalah ke depan kita harus akui teknologi akan mendominasi kehidupan di Indonesia dan dunia,” pungkasnya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...
6658 Views