close

Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi Mandiri melalui Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek kembali menggelar Sosialisasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, pada Selasa (7/9). Pada kesempatan kali ini acara mengangkat topik “Kreativitas, Inovasi, dan Semangat Kemandirian melalui Pertukaran Mahasiswa Merdeka” dan menghadirkan Plt. Dirjen Diktiristek Nizam, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian, dan Ketua Subpokja Pertukaran Mahasiswa Merdeka Andi Irham.

Sebagai salah satu Program Kampus Merdeka, kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dibuat dalam rangka menyiapkan generasi penerus Indonesia yang harus belajar dari satu sama lain untuk memperkuat persatuan bangsa. Hadirnya program PMM ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan SDM Indonesia yang kreatif dan inovatif di masa depan.

“Dalam menghadapi tantangan masa depan, dimana ilmu dan kompetensi terus berubah dengan sangat cepat, dinamika sangat dibutuhkan untuk kita bisa fleksibel dan kreatif. Untuk itu, kita harus bisa memanfaatkan kesempatan belajar di luar program studi dan mengimplementasikan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka MBKM melalui kreativitas dan inovasi mandiri mahasiswa PMM,” ungkap Nizam dalam sambutannya.

Nizam menyampaikan bahwa program ini menjadi modal bagi mahasiswa untuk meningkatkan kebinekaan, wawasan kebangsaan, solidaritas, dan daya rekat antar mahasiswa, karena secara tidak langsung mahasiswa yang terlibat akan memiliki lingkungan pendidikan yang baru, mengenal teman baru dari wilayah kampus dan latar belakang yang berbeda.

Baca Juga :  Mahasiswa Unila Gagas Gedung Canggih untuk Pertanian Berkelanjutan

“Melalui program PMM, mahasiswa berkesempatan mendapatkan satu pembelajaran bukan saja dalam arti mata kuliah tetapi justru yang lebih berharga, yaitu hal-hal yang terkait dengan pergaulan kita sehari-hari dengan masyarakat lokal,” ujar Nizam.

Pada kesempatan yang sama, Hetifah Sjifudian menerangkan bahwa kegiatan PMM ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi mahasiswa. Program ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk bisa mengeksplor dan mempelajari keberagaman di nusantara, mendorong pertemanan, juga memperkuat dan memperluas potensi akademik.

“Saya sangat mendukung program ini, dan saya kira manfaat ini harus ditingkatkan dengan berbagai metode saat ini yang dapat dikembangkan baik secara daring maupun luring,” ungkapnya.

Mengenai anggaran, Hetifah mengatakan bahwa DPR komisi X akan terus mendukung dan mencoba mendorong agar bisa memanfaatkan dana yang ada walaupun sangat terbatas. Dirinya juga berharap ada anggaran tambahan ataupun anggaran khusus yang bisa dialokasikan untuk pendidikan tinggi di luar yang sudah diumumkan Mendikbudristek.

“Terakhir, kami kabarkan bahwa kami baru saja membentuk Panja Merdeka Belajar Kampus Merdeka sebagai salah satu bentuk dukungan kami untuk program ini. Tetap semangat dan optimis,” tuturnya.

Di sisi lain, Andi Irham menjelaskan bahwa Kemendikbudristek telah menjalankan program PMM dengan jumlah mahasiswa sebanyak 11.751 dan melibatkan 6.000 lebih dosen. Selain itu juga melibatkan 256 perguruan tinggi dimana 215 di antaranya adalah perguruan tinggi yang siap menerima kedatangan mahasiswa dari perguruan tinggi manapun dan antarpulau di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Peran Individu Dan Identifikasi Multilevel Dalam Memengaruhi Variasi Mindfulness Dan Kinerja Tim

“Dalam hal ini terdapat dua muatan utama yaitu kegiatan pertukaran mahasiswa melalui pembelajaran akademik dan model nusantara yang merupakan kegiatan kemasyarakatan sosial kemasyarakatan,” terangnya.

Lebih lanjut, Andi sampaikan mengenai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka baik itu personal maupun secara institusi, mulai dari pendaftaran, interaksi dengan perguruan tinggi yang kita tuju, sampai pada pelaksanaan Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu tantangan PMM, sehingga memerlukan inovasi menyesuaikan kondisi-kondisi tersebut agar program ini tetap berjalan.

“Ini semua memerlukan inovasi dan kreativitas kita, bagaimana menyesuaikan diri menghadapi perbedaan-perbedaan dan ini wadah dan alat untuk kita lebih kreatif, lebih adaptif, dan lebih menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan. Apapun tantangannya, jangan pernah surut dan bimbang karena manfaatnya akan jauh lebih besar. Sebagaimana motto PMM yaitu bertukar sementara dan bermakna selamanya,” pungkasnya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti