Dirjen Dikti Resmikan Tiga Laboratorium di UNP

Padang—-Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir Nizam,M.Sc., Ph.D, IPU, Asean Eng. Sabtu (23/7) Meresmikan tiga laboratorium di Universitas Negeri Padang (UNP). Ketiga laboratorium itu adalah  Laboratorium Terpadu, Teaching Factory  di Fakultas Teknik dan Laboratorium  Kajian Halal (FMIPA) yang dipusatkan di Auditorium UNP Kampus Air Tawar Padang. Di samping itu dalam rangkaian kegiatan ini juga digelar kuliah umum dengan pembicara Hendro Kusumo, S.P ( Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN dan Dr. Agustinus Praba Drijakarya, M.Eng (Direktur Akreditasi Laboratorium) yang merupakan bagian lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Dalam laporannya Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D mengatakan ” Ketiga Laboratorium UNP telah mendapat sertifikasi, khususnya Laboratorium Terpadu mendapat sertifikat IS0 17025 berstandar Internasional dan malah telah melakukan pengujian 650 kali. Kesemua Lab itu sudah kita penuhi peralatannya dan lab UNP juga sudah bekerjasama dengan 8 perusahaan di Kalimantan dan Sumatera. Khusus Lab. Teaching Factory lebih fokus animasi yang saat ini sangat dibutuhkan pasar. Maka kami masih butuh dukungan dan bimbingan dari BSN atau KAN”.
Dirjen Dikti Ristek, Prof. Ir Nizam,M.Sc., Ph.D, IPU, Asean Eng. mengatakan ” Laboratorium terpadu sangat penting bisa dimanfaatkan mahasiswa dan dosen, industri dan masyarakat sekitar. Laboratorium.bisa dapat menjadi sumber pendanaan bagi perguruan tinggi khususnya pada PTN bh . Problem-problem sosial yang ada di masyarakat bagian dari gerakan merdeka belajar.
Selesai melakukan penyerahan Sertifikat ISO 017025 dilakukan launching Laboratorium Terpadu dan Teaching factory Dirjen Dikti. Selanjutnya penandatanganan prasasti Lab Terpadu dan juga penandatanganan MoU dan MoA antara Lab UNP dengan perusahaan mitra. Dalam sesi akhir Dirjen Dikti melakukan Peninjauan ke Laboratorium Terpadu, Teaching Factory Animasi dan Laboratorium Halal (Humas UNP). 

Baca Juga :  RECON : Perpaduan Teknologi dan Humanisme